Budayawan Betawi, Alwi Shahab, mengatakan, rencana mengubah nama
Jalan Medan Merdeka, Jakarta, dengan nama sejumlah tokoh pahlawan harus
dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Ia mengingatkan, Jalan Medan
Merdeka menyimpan nilai sejarah yang luar biasa di zaman kemerdekaan.
“Hati-hati mengganti nama jalan di Jakarta karena semuanya punya arti sejarah,” kata Budayawan Betawi Alwi Shahab, saat ditemui Kompas.com, di Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2013).
Pria yang akrab disapa Bang Alwi ini mengisahkan, kata “Merdeka” pada
Jalan Medan Merdeka berasal dari peristiwa yang terjadi pada 27
Desember 1949, ketika ratusan ribu warga Betawi tumpah ruah dari sekitar
Bandar Udara Kemayoran, Gunung Sahari, Gambir, sampai Jalan Medan
Merdeka Utara, yang saat itu masih bernama Koningsplein North.
Semua bersukacita dan menyambut kedatangan Presiden Soekarno dari
Yogyakarta setelah kedaulatan Indonesia diserahkan oleh Belanda. Upacara
penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan dilakukan pada waktu
bersamaan di Indonesia dan di Belanda.
Di Belanda, penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan dilaksanakan
di ruang takhta Istana Kerajaan Belanda. Ratu Juliana, P M Dr Willem
Drees, Menteri Seberang Lautan Mr AMJA Sassen, dan Mohammad Hatta
membubuhkan tanda tangan pada naskah pengakuan kedaulatan.
Sementara itu, di Jakarta, Sultan Hamengkubuwono IX dan AHJ Lovink
(Wakil Tinggi Mahkota) membubuhkan tanda tangan pada naskah pengakuan
kedaulatan. Pada tanggal yang sama, di Yogyakarta dilakukan penyerahan
kedaulatan dari Republik Indonesia kepada Republik Indonesia Serikat.
Saat itu, lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di Jalan Koningsplein North.
Seluruh warga negara Indonesia yang menjadi saksi bersejarah itu
berteriak memekikkan kata “Merdeka”. Tak sedikit yang berteriak sambil
menangis, menyambut kedatangan sang proklamator, Soekarno, setibanya
dari Yogyakarta di Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat.
Alwi melanjutkan, Presiden Soekarno saat itu juga tak kalah antusias.
Dari sebuah mobil terbuka tanpa pengawalan ekstra khusus, ia
melambaikan tangan kepada rakyatnya, dan tak segan menjabat langsung
tangan-tangan yang diulurkan kepadanya.
“Waktu bendera Belanda diturunkan, dan bendera Indonesia dinaikkan,
banyak yang teriak ‘merdeka’ sambil menangis,” tutur Bang Alwi.
Adapun, kata “Medan” dalam nama Jalan Medan Merdeka, kata Alwi,
berasal dari sebuah lapangan luas yang kini dikenal dengan nama lapangan
Monumen Nasional (Monas). Dahulu, medan terbuka itu dinamakan lapangan
Ikada kependekan dari Ikatan Atletik Djakarta.
“Saya setuju nama tokoh nasional dijadikan nama jalan. Tapi
hati-hati, sebaiknya cari tempat lain. Misalnya di daerah Jakarta
Selatan, atau jalan-jalan lain yang besar,” katanya.
Wacana penggantian nama Jalan Medan Merdeka
Wacana penggantian nama jalan ini mencuat setelah Panitia 17
mengusulkan agar nama sejumlah tokoh nasional dijadikan nama jalan dan
mengganti nama Jalan Medan Merdeka, di Jakarta Pusat.
Ketua Delegasi Panitia 17, Jimly Asshidique menjelaskan, usulan
tersebut muncul dari inisiatif sejumlah tokoh dalam Panitia 17.
Alasannya, untuk meningkatkan kepedulian dan rasa hormat terhadap jasa
pahlawan yang dianggap mulai berkurang. Jimly mengatakan, nama Soekarno
dan Hatta akan dibuat terpisah menjadi nama jalan di setiap ibu kota
provinsi dan ditargetkan terealisasi pada 10 November 2013.
Untuk tahap awal, nama dua proklamator itu akan diusulkan untuk
mengganti nama jalan di Jalan Medan Merdeka Selatan (Soekarno), dan
Jalan Medan Merdeka Utara (Hatta).
Ke depan, kata Jimly, sejumlah nama tokoh nasional lainnya juga akan
diusulkan menjadi nama jalan protokol di DKI Jakarta. Di antaranya, nama
mantan Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto mengganti nama Jalan
Medan Merdeka Barat, dan nama mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin
untuk mengganti nama Jalan Medan Merdeka Timur.
Panitia 17 telah menyampaikan usulannya kepada Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo dan Ketua MPR Sidarto Danusubroto. Selanjutnya, usulan ini
akan disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
info yang sangat penting... komen balik guys...
BalasHapus